Mengenai Saya

Foto saya
Marine Science Padjadjran University 2009

Sabtu, 07 April 2012

Aplikasi Teknolgi Penginderaan Jauh

Aplikasi Teknologi Penginderaan Jauh Untuk Penentuan Fishing Ground 
Tuna (Thunnus Obesus sp.) di Selat Makassar
Asep Irwan (1), Jurusan Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

ABSTRAK
Pemanfaatan data inderaja dengan melihat beberapa parameter fisika, kimia, dan biologi perairan, khususnya konsentrasi klorofil yang dilakukan di Selat Makassar. Analisis penggunaan data citra satelit menggunakan metode spasial data dari satelit NASA Modis Aqua, sedangkan beberapa parameter biofisik-kimia perairan lainnya digunakan analisis statistik dengan menggunakan uji t untuk penentuan zona fishing ground. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa parameter biofisik-kimia perairan pada permukaan sangat kompleks dikarenakan ada pengaruh masukan dari daratan, aktifitas plankton dan biota laut, serta pergerakan massa air. Untuk data klorofil atau zat hijau diperoleh dari SeaWIFS, data ini digunakan untuk mendeteksi suatu front yang dapat dijadikan indikasi bahwa daerah tersebut tempat berkumpulnya ikan tuna (Thunnus obesus). Konsentrasi klorofil merupakan parameter oseanografi yang sangat penting penentuan daerah penangkapan ikan (fishing ground) pada tuna (Thunnus obesus). Distribusi ikan tuna di perairan Indonesia memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki penyebaran jenis-jenis tuna yang sangat penting artinya bagi usaha penangkapan ikan.
Kata kunci : fishing ground, parameter biofisik-kimia perairan, klorofil (SeaWIFS Modis Aqua), tuna (Thunnus obesus).

ABSTRACT : Remote Sensing Technology Applications For Determination Tuna Fishing Ground (Thunnus obesus) in the Makassar Strait. Utilization of remote sensing data by looking at some of the parameters of physics, chemistry, and biology of the waters, especially the surface temperature and chlorophyll concentration are performed in the Makassar Strait. Analysis of data using satellite imagery using spatial data from NASA Modis Aqua satellite, while some of the biophysical-chemical parameters of waters used statistical analysis for the determination of zones of fishing ground. The results of statistical analysis using t-test showed that the biophysical-chemical parameters in surface waters is very complex because there are feedback effects from the mainland, plankton and marine activities, as well as the movement of water masses. For chlorophyll or chlorophyll data obtained from SeaWIFS, this data is used to detect a front that can be used as an indication that the area where the gathering of tuna (Thunnus obesus). Surface temperature and chlorophyll concentration is a very important oceanographic parameters determining the area of fishing (fishing ground) in tuna (Thunnus obesus). Distribution of tuna in the waters of Indonesia shows that Indonesia has a spread of types of tuna are very important for the fishing industry. 
Key words: fishing ground, biophysical-chemical parameters of water, chlorophyll (SeaWIFS Modis Aqua), tuna (Thunnus obesus).

2 komentar:

  1. bisa ga menjelaskan tentang aplikasi pengindraan jauh

    BalasHapus
  2. saya juga masih tahap belajar..mari kita diskusi aj saling berbagi ilmu..apa yang blm jelasnya?

    BalasHapus